AJO Indonesia, Bersama Melihat Peluang Agregasi Digital Media Online
Sabtu, Desember 15, 2018
JAKARTA -- Perwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia se Indonesia hadir di sekretariat Dewan Pimpinan Pusat AJO Indonesia di bilangan Matraman Jakarta Timur, Sabtu (15/12/2018), mengikuti kegiatan Pra Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) AJO Indonesia.
Hadir dalam moment bersejarah ini antara lain pengurus inti DPD AJO Indonesia Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Barat (Sumbar), Bengkulu, Lampung dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan dari unsur DPC, antara lain Kepulauan Natuna, Pekanbaru, Indragiri Hulu, Rokan Hulu dan Luwu Raya.
Dewan Pembina AJO Indonesia, Septono Karyadi, menegaskan, syarat utama portal online harus digitalisasi. Itu termaktub pada AD/ART AJO Indonesia Di sisi lain, media harus berbadan hukum dan yang harus diingat wajib tertib administrasi.
“AJO Indonesia harus benar-benar hadir sebagai organisasi yang aktivitasnya terdata, jadi sekecil apapun tercatat,” ungkapnya.
Septono menekankan bahwa AJO Indonesia harus berbeda dengan aliansi lain. Apalagi menuju industri digital 4.0, yang tentunya berpijak pada konsep dan platform media online.
“Kita mencoba bersama-sama melihat peluang agregasi digital media online. Hal serupa sudah terjadi pada bidang lain. Lima tahun terakhir bahkan sudah terbukti, pebisnis yang bergerak dalam usaha berbasis digital online telah masuk dalam100 orang terkaya di Indonesia”, pungkasnya.
Kedepan, CEO perusahaan bidang teknologi ini juga menyampaikan harapan AJO Indonesia menjadi terdepan, dengan gebrakan dan inovasi digital media online. Mengikuti era digital yang berkembang dinamis dan milenia.
Ketua Umum AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika, menekankan, konsep AJO Indonesa muncul dari keresahan bersama yang tidak ditemukan pada organisasi terdahulu.
“Dengan AJO Indonesia saatnya kita duduk bersama, setara, serta berorientasi pada upaya pengembangan bisnis media dengan konsep jauh lebih maju," sebutnya.
Menurutnya, sebagai pekerja pers perlindungan hukum tentu jadi hal mutlak dalam pelaksanaan kerja jurnalis di lapangan. Di sisi lain, AJO Indonesia bervisi untuk hadir bukan hanya sebagai organisasi kumpulan media atau jurnalis, namun lebih jauh menjangkau era digitalisasi yang terbenam dalam platform media online yang bekerja sama mencapai tujuan bukan sama sama kerja.
Pada kesempatan tersebut, Rival juga mengingatkan bahwa Rapimnas akan diselenggarakan pada pertengahan Februari 2019 mendatang.
“Pra Rapimnas ini menjadi pemanasan menuju Rapimnas nanti. Makanya diharap DPD dan DPC mempersiapkan kelengkapan dan hal hal yang dibutuhkan,” tuturnya.
Dalam kegiatan Pra Rapimnas ini, DPC Natuna dinobatkan sebagai DPC yang paling banyak menyerahkan kelengkapan administrasi media online, yakni 25 media online ke DPPAJO Indonesia.
Sebagai penghargaan kepada Ketua DPC Natuna, Roy S, DPD Kepri memberikan bingkisan khusus, yang diserahkan langsung oleh Ketum AJO Indonesia, Rival Ahmad Labbaika.
(eri/ede)
Hadir dalam moment bersejarah ini antara lain pengurus inti DPD AJO Indonesia Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Sumatera Selatan (Sumsel), Sumatera Barat (Sumbar), Bengkulu, Lampung dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan dari unsur DPC, antara lain Kepulauan Natuna, Pekanbaru, Indragiri Hulu, Rokan Hulu dan Luwu Raya.
Dewan Pembina AJO Indonesia, Septono Karyadi, menegaskan, syarat utama portal online harus digitalisasi. Itu termaktub pada AD/ART AJO Indonesia Di sisi lain, media harus berbadan hukum dan yang harus diingat wajib tertib administrasi.
“AJO Indonesia harus benar-benar hadir sebagai organisasi yang aktivitasnya terdata, jadi sekecil apapun tercatat,” ungkapnya.
Septono menekankan bahwa AJO Indonesia harus berbeda dengan aliansi lain. Apalagi menuju industri digital 4.0, yang tentunya berpijak pada konsep dan platform media online.
“Kita mencoba bersama-sama melihat peluang agregasi digital media online. Hal serupa sudah terjadi pada bidang lain. Lima tahun terakhir bahkan sudah terbukti, pebisnis yang bergerak dalam usaha berbasis digital online telah masuk dalam100 orang terkaya di Indonesia”, pungkasnya.
Kedepan, CEO perusahaan bidang teknologi ini juga menyampaikan harapan AJO Indonesia menjadi terdepan, dengan gebrakan dan inovasi digital media online. Mengikuti era digital yang berkembang dinamis dan milenia.
Ketua Umum AJO Indonesia, Rival Achmad Labbaika, menekankan, konsep AJO Indonesa muncul dari keresahan bersama yang tidak ditemukan pada organisasi terdahulu.
“Dengan AJO Indonesia saatnya kita duduk bersama, setara, serta berorientasi pada upaya pengembangan bisnis media dengan konsep jauh lebih maju," sebutnya.
Menurutnya, sebagai pekerja pers perlindungan hukum tentu jadi hal mutlak dalam pelaksanaan kerja jurnalis di lapangan. Di sisi lain, AJO Indonesia bervisi untuk hadir bukan hanya sebagai organisasi kumpulan media atau jurnalis, namun lebih jauh menjangkau era digitalisasi yang terbenam dalam platform media online yang bekerja sama mencapai tujuan bukan sama sama kerja.
Pada kesempatan tersebut, Rival juga mengingatkan bahwa Rapimnas akan diselenggarakan pada pertengahan Februari 2019 mendatang.
“Pra Rapimnas ini menjadi pemanasan menuju Rapimnas nanti. Makanya diharap DPD dan DPC mempersiapkan kelengkapan dan hal hal yang dibutuhkan,” tuturnya.
Dalam kegiatan Pra Rapimnas ini, DPC Natuna dinobatkan sebagai DPC yang paling banyak menyerahkan kelengkapan administrasi media online, yakni 25 media online ke DPPAJO Indonesia.
Sebagai penghargaan kepada Ketua DPC Natuna, Roy S, DPD Kepri memberikan bingkisan khusus, yang diserahkan langsung oleh Ketum AJO Indonesia, Rival Ahmad Labbaika.
(eri/ede)

0 Response to "AJO Indonesia, Bersama Melihat Peluang Agregasi Digital Media Online"
Posting Komentar